Bangun Profit Lewat Inovasi

Bangun Profit Lewat Inovasi

Tuhiyat mengemban tanggung jawab besar ketika dilantik menjadi Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda). Menjadi pimpinan badan usaha milik daerah, Tuhiyat menjalankan peran perusahaan, baik dalam melayani publik dan mencari profit.

Bukan tugas yang mudah. Pasalnya, urusan transportasi sangat vital di Jakarta. Tak cuma menjadi alternatif pemecah kemacetan, PT MRT Jakarta juga perlu membangun keberlanjutan bisnis. Berkecimpung di sektor keuangan selama 20 tahun lebih, Tuhiyat membawa perspektif baru di industri transportasi.

Berikut wawancara Bernadinus Adi Pramudita, Jurnalis Marketeers dengan pria berusia 54 tahun yang gemar olahraga lari dan bersepeda ini:

OlehBernadinus Adi Pramudita

Bagaimana Anda melihat lanskap industri transportasi umum di Jakarta?

Jakarta setiap tahun mengalami kerugian sekitar Rp 100 triliun akibat tingkat kemacetan yang luar biasa. Ini berdasarkan riset yang dikeluarkan oleh Bappenas. Dulu, Jakarta adalah kota keempat termacet di dunia. Waktu itu sempat peringkatnya naik karena COVID-19. Sekarang, ada di urutan ke-29 sebagai kota termacet di dunia. 

Melihat tata transportasi yang ada di Jakarta, saya sebetulnya punya gagasan. Jakarta macet karena orang membawa transportasi pribadi ke dalam kota. Banyak hal penyebabnya, salah satunya karena belum adanya kendaraan umum yang nyaman. 

Kenapa tidak ada kendaraan umum yang nyaman? Karena infrastruktur transportasi di Jakarta belum selesai 100%. Untuk menciptakan kenyamanan, harus ada integrasi antartransportasi publik. 

Apa kuncinya?

Ada dua kuncinya untuk mewujudkan hal tersebut. Satu adalah integrasi. Kalau kita punya infrastruktur transportasi di sekitar masyarakat, mulai dari first mile hingga last mile, orang tidak akan menggunakan kendaraan pr

0

MarketeersMAX

Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.