Masuk Lewat Literasi Keuangan
Terkait layanan keuangan, Gen Z masih membutuhkan edukasi yang memadai agar terjadi keseimbangan antara keinginan dan kemampuan berbelanja. Literasi keuangan menjadi pintu masuk merek untuk menggarap segmen ini.
Sebagian besar anak-anak muda cenderung lebih memilih menghabiskan uang untuk kegiatan yang menyenangkan, seperti makan enak, menonton konser, dan traveling ke tempat-tempat baru. Mereka menghamburkan uang untuk kegiatan itu dengan maksud menjaga eksistensi di media sosial. Tak jarang untuk membiayai keinginan tersebut, mereka harus mengutang, baik kredit, paylater, atau bahkan pinjaman online alias pinjol.
Kebiasaan konsumtif seperti ini terjadi karena kurangnya perencanaan keuangan sehingga Gen Z relatif tidak memiliki aset pribadi dibandingkan dengan generasi seniornya, Milenial. Buruknya perencanaan keuangan mereka terpotret dari riset bertajuk IFG Progr
MarketeersMAX
Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.