Merebut Hati, Pikiran, dan Pasar
Column

Merebut Hati, Pikiran, dan Pasar

OlehSachin Vijaya Gopalan, Founder & CEO, Indonesia Economic Forum

Di era ketika pengaruh diukur lewat jumlah likes, share, dan followers di media sosial, istilah "selebritas" mengalami pergeseran makna. Sosok terkenal kini tidak melulu datang dari layar kaca. Mereka bisa saja seorang kreator konten, influencer, KOL (Key Opinion Leader), atau bahkan affiliator-orang-orang yang membangun komunitas dan pengaruh melalui konsistensi dan kedekatan di ranah digital

Bukan cuma soal popularitas, kekuatan para selebritas digital ini lahir dari persepsi autentisitas. Mereka dianggap lebih nyata, lebih membumi, dan lebih dekat dengan keseharian audiens. Berbeda dengan endorsement konvensional yang hanya mengandalkan ketenaran. pendekatan influencer marketing dibangun lewat kepercayaan dan hubungan dua arah yang lebih personal.

Di sinilah letak pembeda utama. Influencer marketing bukan hanya strategi komunikasi tapi menjadi cara membangun koneksi. Platform digital membuka ruang bagi percakapan, bukan sekadar promosi satu arah. Dan inilah yang membuat konten yang terasa jujur, tidak terlalu "terkonsep", justru lebih digemari audiens

0

MarketeersMAX

Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.