Ramalan lewat Kecerdasan Buatan
Predictive Marketing

Ramalan lewat Kecerdasan Buatan

Bersama teknologi kecerdasan buatan, forecast soal pemasaran bisa dilakukan dengan lebih akurat. Data yang digunakan bisa jauh lebih banyak, proses bisa lebih cepat. Dukungan AI membuat predictive marketing mampu memuat pemasar bisa meramal potensi dan menekan risiko kegagalan dengan lebih optimal.

OlehBernadinus Adi Pramudita, Eric Iskandarsjah Z, Dyandramitha Alessandrina

Predictive Marketing

Hadirnya teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) turut berpengaruh terhadap cara marketeer melakukan peramalan. Teknologi ini mengubah forecast yang dilakukan secara tradisional dengan mengandalkan statistik deskriptif yang menjelaskan perilaku masa lalu dan menggunakan intuisi si marketeer untuk membuat tebakan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dalam pemasaran, tahapan itu disebut dengan predictive marketing. Seiring penerapan teknologi, tahapan ini bisa dilakukan untuk data yang semakin banyak, proses yang semakin cepat, dan hasil yang kian akurat.

Di satu sisi, urgensi dari adopsi predictive marketing berbasis AI sendiri telah dikonfirmasi oleh Twilio. Lewat riset berjudul The State of Personalization Report 2024, Twilio menunjukkan 55% perusahaan mengakui bahwa AI sangat berperan dalam melakukan prediksi, terutama dalam melakukan rekomendasi produk. Sementara itu, 45% perusahaan lainnya mengakui tahapan ini sangat berperan dalam melakukan prediksi terkait customer segmentation. (Grafik 1).

0

MarketeersMAX

Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.