Intergenerational Marketing for Digital Banking Channels

Intergenerational Marketing for Digital Banking Channels

Banyak banking apps yang hadir di Indonesia dengan pendekatan yang kental untuk menggapai Gen Z. Mereka tidak hanya membuat digital banking channel yang sesuai dengan Gen Z tapi juga mencoba masuk dalam budayanya.

OlehTaufik, Deputy Chairman of MCorp, Sec-Gen of IMA, AMF

Keberadaan berbagai banking apps dengan nama-nama yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Inggris di Indonesia seperti blu by BCA, Livin’ (Mandiri) atau Byond (BSI) seperti menunjukkan bagaimana bank-bank di Indonesia mencoba diterima Gen Z. Mereka tidak hanya membuat digital banking channel yang sesuai dengan Gen Z tapi juga mencoba masuk dalam budaya mereka, termasuk dalam berbahasa. Ini tentu bisa menimbulkan kesan bahwa banking apps itu hanya untuk Gen Z.

Memang Gen Z itu akan menjadi generasi yang penting dalam kurun waktu 20 – 25 tahun mendatang. Jadi mencoba diterima Gen Z seperti berinvestasi untuk masa depan. Seperti sebuah keputusan yang diambil secara logis kalau melihat masa depan sebagai sebuah faktor. 

Tapi yang namanya masa depan mestinya tidak mengabaikan masa sekarang. Pasalnya, di Indonesia saat ini bukan hanya ada Gen Z, tapi juga Gen Y, Gen X dan Baby Boomers serta Silent Generation. Apakah generasi yang lebih tua dari Gen Y, Gen X atau bahkan Baby Boomers atau Silent Generation tidak perlu dipahami budayanya?

Tahun 1995, tahun terakhir Gen Y dan Ge

0

MarketeersMAX

Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.