Dari Sebuah Buku jadi Alat Pemasaran
GUINNESS WORLD RECORDS telah bertransformasi dari sebuah buku kumpulan fakta menjadi platform pemasaran strategis yang membantu merek mencapai tujuan bisnis melalui pemecahan rekor. Kini, GUINNESS WORLD RECORDS secara aktif memperluas layanannya di Indonesia untuk membantu lebih banyak merek memanfaatkan strategi tersebut.
Nama GUINNESS WORLD RECORDS tentu tak asing bagi masyarakat Indonesia. Institusi tersebut memiliki tayangan yang mendokumentasikan pemecahan rekor dan hadir dalam program televisi swasta sekitar tahun 2000-an.
Meski tidak dirilis secara berkelanjutan, masyarakat cukup menikmati tayangan tersebut karena di antara episodenya mendokumentasikan pemecahan rekor yang unik bahkan ekstrem. Misalnya saja, kuku terpanjang hingga lompatan tertinggi di dunia.
Lantas apa sebenarnya GUINNESS WORLD RECORDS? Institusi independen ini awalnya digagas untuk memecahkan perdebatan di bar melalui buku kumpulan fakta. Ini bermula saat Sir Hugh Beaver, Managing Director Guinness Brewery menghadiri pesta menembak di County Wexford, Irlandia pada tahun 1950-an.
Pria berusia 60 tahun itu berdebat dengan tuan rumah mengenai burung buruan (game bird) tercepat di Eropa. Mereka saling beradu argumen dan keduanya tidak menemukan buku referensi yang tepat untuk menjawabnya.
Berkat situasi tersebut, buku GUINNESS WORLD RECORDS lahir dan terbit pertama kali pada tahun 1955. Institusi ini bertindak untuk mengumpul
MarketeersMAX
Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.

















