Transisi Energi Makin Diprioritaskan
Transisi Energi

Transisi Energi Makin Diprioritaskan

Perusahaan-perusahaan besar saat ini makin memprioritaskan proses transisi energi dalam operasionalnya. Selain meningkatkan efisiensi, transisi energi juga memberikan nilai tambah dari aspek kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. 

OlehTri Kurnia Yunianto, Muhammad Mavellyno Vedhitya

Alasan utama maraknya perusahaan yang melakukan transisi energi lantaran menghadapi tuntutan yang makin kuat dari regulator, investor, dan pelanggan untuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi bersih. Upaya ini tak sekadar mengganti sumber listrik, tapi merupakan transformasi strategis yang menyentuh tata kelola, model bisnis, rantai nilai, pembiayaan, dan budaya organisasi. 

Dengan melakukan transisi energi, merek bisa meraih pangsa pasar baru di segmen pelanggan yang peduli lingkungan. Maraknya perusahaan yang memprioritaskan transisi energi terpotret dalam riset yang dikeluarkan Asea Brown Boveri (ABB), perusahaan teknologi global dalam elektrifikasi dan otomatisasi. 

Penelitian bertajuk Asia Pacific Energy Transition Readiness Index 2025 mengungkap, sebanyak 86% perusahaan di Indonesia mengalokasikan lebih dari 10% belanja modal atau capital expenditure (Capex) untuk membiayai proyek transisi energi. Angka tersebut jauh di atas rata-rata regional yang berada di angka 73%. (baca: Grafik 1).

0

MarketeersMAX

Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.