Dimulai dengan Mindset Marketing
Sebanyak 70% hingga 80% produk gagal di pasaran. Artinya sebagian besar produk gagal di pasaran dan hanya 20-30% yang bertahan di pasaran. Prinsip ini tidak pandang bulu, semua perusahaan baik besar maupun kecil, lokal maupun multinasional mengalami masalah yang sama, yaitu tingkat keberhasilan produk yang relatif rendah.
Ketika produk gagal di pasar dan harus dikubur, orang-orang marketing (dan juga sales) seringkali jadi kambing hitamnya. Lihatlah seberapa sering orang-orang marketing dan sales dianggap gagal ketika produk gagal di pasaran, “marketing-nya sih nggak kreatif”, “content-nya sih nggak bisa FYP”, atau “sales-nya sih kurang bisa menjual”, begitu celetukan yang sering terucap di meeting manajemen dalam menanggapi angka penjualan yang masih di bawah harapan.
Ucapan-ucapan ini dilontarkan seolah-olah semua produk yang masuk pasar adalah produk yang sudah benar secara formula dan memenuhi kaidah market-fit product, alias produk yang sesuai dengan pasar sehingga tidak ada alasan untuk tidak bisa dijual.
Maka dari itu, kegagalan penjualan seringkali dianggap sebagai kegagalan tim marketing dan sales. Pertanyaan besarnya, apa betul semua produk bisa dijual? Kalau memang betul begitu, lalu pertanyaan selanjutnya untuk apa perusahaan mempekerjakan orang product?
Mengapa tidak membiarkan orang marketing saja yang membuat produk dan gaji orang-orang produk dialokasikan untuk men
MarketeersMAX
Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.

















