Ciptakan Winning Product
Awin Sirait, Marketing Director PT Mayora Indah Tbk
Industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) menjadi salah satu sektor yang bertahan saat Pandemi COVID-19. Dengan karakter produk yang memang dibutuhkan masyarakat, praktis mesin bisnis di sektor ini terus berputar meski mengalami penurunan performa.
Saat pascapandemi COVID-19, tantangan industri FMCG tetap berlanjut lantaran sektor ini sangat bergantung dengan fluktuasi harga bahan baku di pasar internasional. Dengan tantangan ekonomi dunia, kondisi geopolitik, dan pelemahan mata uang rupiah, maka menjadi hal lumrah, harga bahan baku tetap menjadi momok utama di industri FMCG.
Akan tetapi, nuansa yang terlihat dari kondisi bisnis FMCG dalam negeri justru menunjukkan sebaliknya. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat industri makanan dan minuman (mamin) tumbuh hampir 6% atau sebesar 5,87% pada kuartal I tahun 2024.
Bahkan, ekspor pada periode itu, industri mamin membukukan nilai US$ 9,18 miliar, sementara impor senilai US$ 4,27 miliar. Ini mencerminkan neraca perdagangan di industri mamin masih positif dengan nilai sebesar US$ 4,91 miliar.
Lantas, apakah ini terefleksi dengan bisnis PT Mayora Indah Tbk, salah satu pe