Marketing vs Everbody?
Ilustrasi: Madeline

Marketing vs Everbody?

Dunia marketing merupakan dunia kreatif. Namun, kreativitas tidak cukup. Perlu kemampuan untuk menjual ide-ide kreatif itu ke para pemangku kepentingan.

Siapa di antara Anda yang sebelum bergabung ke sebuah perusahaan sudah berangan-angan untuk menjalankan ide-ide marketing yang sudah terpikir untuk merek yang akan Anda tangani itu?

Banyak pemasar yang sejak dari proses wawancara di sebuah perusahaan sudah mulai membayang-bayangkan apa yang akan dia lakukan ketika bergabung di perusahaan itu. Studi kasus yang diberikan oleh perusahaan pada saat proses rekrutmen sering kali memantik ide-ide cemerlang. Dan, kita para pemasar memang sering kali tidak bisa ditantang oleh hal-hal semacam ini. Tantangan datang dan kita pun menyambutnya dengan antusias.

Sayangnya, banyak dari kita yang mengalami hal ini pada akhirnya harus kecewa karena ide-ide cemerlang itu tidak mendapat persetujuan dari pihak-pihak yang juga terlibat. Tidak jarang, ide-ide itu gugur di tangan orang-orang yang memiliki sedikit pengetahuan tentang marketing.

Sebab itu, saya tidak pernah melihat kemampuan seorang pemasar sekadar dari kampanye-kampanye yang berhasil dijalankan. Untuk bisa membuat kampanye-kampanye brilian itu muncul, butuh lebih

0

MarketeersMAX

Anda harus berlangganan lebih dulu untuk mengakses semua konten premium ini. Apabila Anda sudah berlangganan, silakan klik tombol Login.

 
Ignatius Untung

Ignatius Untung

Praktisi Marketing & Behavioral Science